HELLO MY TWIN !
BY : Hannia Yunnata Jiwonna
Date : 11 june 15 / 06 october 15
Cast : Kim Joon Myeon ( Choi Suho )
Choi Siwon
Park
Chanyeol
Other Cast
Genre : Sad, Romance, Brothership
Warning : Typo’s , Don’t copas my fanfict !
Summary : ‘’Benarkah
aku punya saudara kembar, appa ?’’- Suho / ‘’Ku mohon, eomma !. Dimana adikku
berada ?’’- Siwon / ‘’Hyung ?, kau hyungku ?’’- Suho / ‘’Aku tidak punya ibu
berhati iblis seperti mu !’’- Siwon.
HAPPY READING ^-^
All Author Pov
‘’Yeoboseyo !, mwoya ?! kerja sama dibatalkan ?.
Argh~ aku bisa gila’’. Siwon menutup kasar telfonnya dan mengusap wajahnya
sebal. Wajah tampan itu menjadi kusut, lantaran baru saja perusahaannya akan
maju tapi tiba-tiba harus anjlok lagi. ‘’Aigoo ! ada apa dengan wajahmu eoh
?’’. Ibunya datang, masuk tanpa permisi dan mendudukkan pantatnya dikursi depan
Siwon. ‘’Sudahlah, katakan apa mau ibu.
Tidak usah sok perduli denganku’’. Siwon tahu dengan sangat malah, kalau ibunya
itu hanya ingin kartu kreditnya kembali penuh. Dan benar saja, yeoja itu
meminta Siwon segera mentransfer uang kepadanya. ‘’Gomawo, Siwonnie !’’. Ia
memeluk Siwon dan mencium pipinya. ‘’Ku mohon ini terakhir kalinya ibu
menyuruhku mentransfer uang. Aku perlu
memberitahu ibu fakta jika perusahaan kita sedang kacau, jadi belajarlah hemat.
Tidak penting bukan jika ibu selalu shooping setiap harinya ? itu hanya
buang-buang uang !’’. Siwon berdiri dari kursinya. ‘’Ibu tidak bisa. Kau harus
membuat perusahaan ini mencapai puncaknya lagi tak perduli bagaimana pun
caranya’’. Ia melenggang pergi sebelum terhenti karana ucapan putranya. ‘’OK !.
Jangan halangi aku, jika aku menerima kerja sama dengan Kim Direction yang
selau kau benci itu’’. Ucap Siwon sekeras-kerasnya, mungkin para karyawannya diluar bisa mencengar jelas.
‘’Tidak, kau tidak
boleh melakukan itu !’’. Ibunya menatap dengan marah dan terlihat berkaca-kaca.
‘’Wae ? kenapa ibu membencinya ? jawab aku ibu !’’. Bentak Siwon. ‘’Kau belum
pantas mengetahuinya, turuti saja kata ibu’’. Ia mencoba sedikit tersenyum
untuk meredakan emosi Siwon. ‘’Aku tidak mau. Jawab aku sekarang ibu !.
Berkali-kali aku bertanya tapi jawaban ibu selalu jauh, kenapa ?. Apa
jangan-jangan pemimpin Kim Direction itu pacar gelapmu ibu dan kau tidak ingin
aku tahu ?’’. Hatinya sedikit mencelos mendengar ucapannya sendiri. ‘’Jaga
bicaramu !. Kau tidak akan pernah mengerti, jadi berhentilah !’’. Ia pergi,
menutup pintu dengan kerasnya. ‘Sial’ Siwon memukul mejanya dengan emosi.
‘’Appa, aku merindukan eomma !, kapan aku bisa bertemu
dengannya ?’’. Suho menangis dalam dekapan sang ayah. ‘’Nanti sayang, eomma
pasti akan mengunjungimu’’. Sang ayah ikut menangis. Baginya Suho adalah gelas
kristal yang mudah pecah jika tersentuh. Fisiknya lemah bahkan batinnya juga
terlampau lemah, saat umurnya 1 tahun daya tahan tubuhnya menurun sehingga ia
mudah jatuh sakit. Bahkan ia pernah sakit selama 3 bulan dan membuat tubuhnya
semakin kurus. ‘’Appa, aku lelah’’. Ia melepas dakapan sang ayah dan
membaringkan tubuh lelahnya perlahan. ‘’Istirahatlah, appa harus ke kantor’’.
Dikecupnya kening Suho sebelum ia berangkat kerja. ‘’Appa berangkat ‘’. Suho
mengangguk kecil. Ia kembali menangis, mengingat rasa rindu pada eommanya.
Sungguh, Suho tak ingin meminta apapun yang harganya beratus-ratus milion
seperti kebanyakan orang diluar sana. Ia hanya ingin bertemu dengan eommanya,
sederhanakan ? tapi nyatanya hal sederhana itu sangat sulit untuk ia capai.
SKIP TIME
‘’Selamat pagi, Sajangnim’’. Sapa para karyawan
pada atasannya yang baru saja menginjakkan kakinya menuju ruang kerjanya.
‘’Mianhamnida, Sajangnim. Tadi pemimpin Choi Corp, Tuan Siwon datang kemari dan
sekarang beliau menunggu di ruangan anda’’. Ucap sekertarisnya lalu membungkuk
hormat. ‘Siwon, ada perlu apa dia ?’. Tanyanya dalam hati seraya memutar knop
pintu dan masuk ruangannya. ‘’Ahh Tuan Kim’’. Siwon buru-buru berdiri dari
duduknya dan memberi sapaan sopan. ‘’Duduklah !. Ada perlu apa kau kemari
sepagi ini ?’’. Siwon sejenak berfikir lalu menjawab pertanyaan itu. ‘’Begini,
Tuan Kim-‘’. Siwon. ‘’Panggil aku Choi, margaku bukan Kim’’. Potongnya cepat
sementara Siwon terlihat bingung dan pertanyaan kenapa nama perusahaan ini
tidak memakai marganya melainkan memakai marga Kim berputar diotaknya. ‘’Kim,
itu marga anakku’’. Seolah tahu yang difikirkan Siwon, Tuan Choi menjawabnya.
‘’Ahh nde. Kedatangan saya kemari, saya ingin mengajak anda bekerja sama dengan
perusahaan saya’’. Siwon segera menyerahkan sebuah dokumen pada Tuan Choi.
‘’Kau berubah fikiran ?, ahh baiklah’’. Tuan Choi langsung menandatangani
berkas dokumen itu tanpa menelitinya. ‘’Tidakkah anda baca terlebih dahulu
dokumennya ?’’. Tanya Siwon takut jika nanti dokumen itu tak sesuai jika tak
dibaca dulu. ‘’Aku percaya padamu. Kau bukan orang yang licik ( tak seperti ibu
mu )’’. Tambahnya dalam hati. ‘’Nde, tentu saya bukan orang seperti itu.
Terimakasih, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik Tuan Choi''. Mereka berdua saling berjabat tangan. ‘’Tentu ! dan jangan
terlalu formal denganku. Anggap saja aku ini seperti ayahmu’’. Ucap Tuan Choi. ''Tentu ! dan jangan terlalu formal denganku. Anggap saja aku ini seperti ayahmu''. Ucap Tuan Choi. '' Ahh mianhamnida, tapi saya-''. siwon. ''Panggil saja aku sebagai ayah mu. Aku lebih suka seperti itu daripada kau panggil aku Tuan dan segala panggilan formal lainnya''. Tuan Choi tersenyum lembut. ''Baiklah, appa''. Ucap Siwon canggung. ''Boleh aku memelukmu ?''. Tanya Tuan Choi, Siwon hanya mengangguk. Hati Siwon terasa bergemuruh saat Tuan Choi memeluknya, seperti terdapat sebuah ikatan batin yang kuat. ''Mian , mungkin kau tak merasa nyaman.''. Tuan Choi segera melepas pelukannya. ''Gwaenchana, apppa. Mianhe, aku harus kembali ke Choi Corp. Permisi''. Siwon membungkuk hormat lalu mengundurkan diri. ' Appa sangat merindukan mu, nak. Mianhe aku memisahkan mu dengan adik kembar mu'.
TBC